5 Negara Teknologi Terdepan di Dunia

Berikut 5 negara teknologi terdepan di dunia:
1. Finlandia
Negara ini terkenal atas kontribusinya pada teknologi dunia dengan penemuan di bidang perawatan kesehatan, teknologi kehutan, bahan-bahan baru, lingkungan, jaringan netral, fisika temperatur rendah, riset otak, bioteknologi, teknologi genetik, dan komunikasi. Ingat, Nokia juga berasal dari negara di Eropa bagian utara ini.


Pabrik Nokia di Finlandia (Sumber:watchonepiecepoint)

2. Amerika Serikat
Amerika Serikat telah berada di garis depan kemajuan teknologi sejak abad ke-19. Kamera film pertama (Kodak) ditemukan di sini, juga demikian dengan bola lampu pertama tahan lama, motor, AC, radio, dan teknologi penerbangan. Kemajuan teknologi ruang angkasa mereka juga membuat Amerika Serikat terus menjadi negara adidaya. Negeri Paman Sam ini juga memimpin dunia dalam makalah penelitian ilmiah, sementara 50% rumah tangga di negara ini memiliki akses internet kecepatan tinggi (broadband).


Pabrik Kodak Masa Lalu (Sumber: witness)

3. Jepang
Jepang adalah pemimpin dunia dalam penelitian ilmiah fundamental; penelitinya telah membuat kontribusi luar biasa di bidang elektronik, games, mobil, mesin, teknik gempa, robot industri, optik, semi-konduktor, dan logam. Mereka juga memimpin pasar aplikasi robotika dunia. Jepang telah menghasilkan tiga belas pemenang Hadiah Nobel, dengan kontribusi dari riset ilmiah telah mencapai US$130 miliar. Bangsa ini kerap menjadi pelopor dalam meluncurkan model baru dan produk pada industri dunia.


Mesin Robot Membuat Sony Playstation 3 (Sumber:pushsquare)

4. Swedia
Negara kecil ini memiliki salah satu standar hidup tertinggi di dunia dan terkenal dengan kualitas utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Swedia mengalokasikan 4% dari PDB mereka untuk riset dan penelitian, hanya sedikit negara di dunia yang melakukannya. Swedia dikenal terdepan dalam segmen farmasi dan telekomunikasi (Ericsson). Mereka juga merilis banyak jurnal ilmiah yang tertinggi di dunia, terutama yang berhubungan dengan ilmu kedokteran, ilmu alam, dan teknik.


Suasana Pabrik Ericsson Terdahulu (Sumber: britishtelephones)

5. Korea Selatan
Negara ini telah membuat kemajuan teknologi besar dalam bidang elektronik, mobil, kapal, mesin, petrokimia, dan robotika. PDB mereka didorong ekspor produk manufaktur dari sektor tadi. Korea juga telah berhasil mengembangkan robot berjalan kedua di dunia bernama robot HUBO. Mereka juga membuat terobosan di bidang bioteknologi dengan berhasil meng-kloning seekor anjing. Yang terbaru, mereka bisa merekayasa DNA spesies langka serigala. (**)


Robot Hubo Buatan Korea (Sumber: music.ece.drexel)
 Sumber: top-10-list, 2011

Kecerdasan Buatan pada Mesin Cuci


Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menjumpai alat-alat yang menerapkan teori kecerdasan buatan dalam pengoperasiannya, diantaranya TV tuner, mesin cuci otomatis, robot, mainan anak-anak, sistem permesinan pada mobil, alat kontrol proses di industri (industri makanan, industri perminyakan, industri tekstil, dan sebagainya. Untuk menjalankan fungsinya, alat-alat ini ditanamkan chip atau mikrokomputer yang telah diprogram sesuai kebutuhan.

Dikatakan sebagai mikrokomputer bukan ditentukan oleh ukuran fisik, tetapi lebih ditekankan pada banyaknya fungsi yang mampu dilakukan dan kecepatan memproses data serta kapasitas memori yang dimilikinya.

Semua mikroprosesor (jantung dari computer) mempunyai dua tipe siklus mesin, yaitu:

1. Siklus membaca
Selama siklus membaca, CPU membaca sebuah lokasi memori (RAM), lalu menempatkan alamat lokasi memori tersebut pada bus alamat. Setelah alamat diterima, memori menempatkan data yang tersimpan padanya ke bus data. Setelah itu, CPU akan menggerendel (latch) informasi tersebut pada akhir siklus.
2. Siklus menulis
Selama siklus menulis, CPU menulis data lokasi memori. Alamat ditempatkan pada jalur bus alamat dan pada saat yang hamper bersamaan, data ditempatkan pada jalur bus data lalu RAM menggerendel informasi tersebut pada akhir siklus.


Jalur kontrol:
Sebuah atau beberapa buah jalur kontrol akan memberitahu memori, chip I/O dan peripheral jika siklus membaca dan menulis telah selesai dan data telah digerendel.


A. SEJARAH MESIN CUCI

Diciptakan berdasarkan gerakan tangan manusia di papan cuci, mesin cuci pertama kali dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1846 dan bertahan pada akhir 1927. Awalnya, mesin cuci listrik menggunakan motor yang diputar di dalam tabung, namun motor tersebut tidak terlindung sehingga air cucian sering menetes dan menyebabkan sirkuit pendek dan hentakan. Pada 1911, mesin cuci telah dilengkapi dengan silinder berbahan metal dan tertutup.

Produsen mesin cuci menghadapi tantangan berkaitan dengan perkembangan teknologi tersebut, yaitu menemukan motor yang sesuai dan memastikan bahwa pengguna tidak tersengat listrik. Pada awal perkembangannya, mesin cuci menggunakan rantai, sabuk, poros dan roda gigi.

Untuk mengatasi hambatan awal dalam penggunaan mesin cuci, motor tenaga kuda fraksional mulai digunakan. Kekuatan motor ini biasanya hanya 1/8 atau ¼ daya kuda motor pada mesin pertama, mesin ini diproduksi oleh Westinghouse.
Untuk mencegah sengatan listrik, stator dan rator mesin dibungkus dan dilengkapi kipas untuk mencegah panas.


Dari perspektif kepuasan konsumen, mesin yang akan mencuci pakaian tanpa merobek-robek perlu dikembangkan. Ini berarti mesin harus dioperasikan dengan kecepatan yang berbeda. Untuk mengatasi masalah tersebut , jatuhnya air ke pakaian pada mesin cuci melalui agitasi perlu dikembangkan


Beatty Brothers dari Fergus, Ontario merupakan perusahaan pertama yang memproduksi mesin cuci agitator, menggunakan tabung tembaga nikel atau nikel-kromium berlapis. Di AS, perusahaan pertama yang mengadopsi teknologi agitator adalah Maytag. Orientasi vertikal mesin ini menjadi standar industry menggantikan sumbu putar horizontal pada mesin sebelumnya.

Pada 1920-an, lembaran logam dienamel putih menggantikan tabung tembaga dan kaki besi bersudut. Pada awal 1940-an, baja dienamel digunakan karena lebih bersih, lebih mudah untuk membersihkan dan lebih tahan lama, juga dirancang untuk memperpanjang umur motor

Perkembangan selanjutnya dari mesin cuci adalah pemasangan alat pengatur waktu yang memungkinkan mesin diset untuk beroperasi sesuai siklus sehingga pengguna tidak perlu terus memonitor jalannya mesin cuci.

Pada awal 1950-an, banyak produsen Amerika memasarkan mesin dengan fitur tombol pengering yang menggantikan proses memeras pakaian yang menyebabkan terkilir. Pada 1957, GE memperkenalkan mesin cuci yang dilengkapi dengan 5 tombol untuk mengontrol suhu mencuci, suhu membilas, kecepatan mencuci dan kecepatan putaran.

Mesin cuci digerakan oleh motor listrik satu fasa. Motor ini dapat bergerak dua arah untuk mengucek pakaian saat di cuci. Motor dihubungkan ke bak cuci atau agitator dengan belt dan roda pemutar (pully).

Mesin cuci terbagi atas dua tipe pengisian, yaitu:
1. Mesin cuci yang pengisiannya dari depan (front loading), biasanya proses pencucian pada mesin cuci ini sudah otomatis, mulai dari tahap pencucian sampai pengeringan.
2. Mesin cuci yang pengisiannya dari atas (top loading), proses pencucian pada mesin cuci ini ada yang sudah otomatis dan ada juga yang tidak. Untuk mesin cuci ini terbagi lagi atas 2 tabung dan 1 tabung. Perbedaan ini bukan hanya terletak pada bukaan (tempat pengisian pakaian) tetapi juga perbedaan dalam hal penggunaan air, listrik, teknologi dan hasil pencucian.


Proses pencucian dengan mesin cuci diawali dengan memasukkan pakaian kotor ke dalam tabung cuci. Kontrol akan mendeteksi berat pakaian dan mengatur level air, waktu cuci, waktu bilas, waktu pengeringan dan waktu buka katup air masuk (water inlet valve). Setelah level air tercapai, katup air masuk akan ditutup dan agitator mulai berputar untuk menciptakan pusaran air. 

Bila kontrol telah mendeteksi habisnya waktu cuci, motor akan berhenti memutar agitator dan katup buang pun dibuka untuk membuang air hasil pencucian, kemudian tabung akan berputar untuk membuang sisa-sisa air yang ada di dalam pakaian. 
Setelah katup bilas ditutup dan katup air masuk dibuka, air masuk ke dalam tabung sampai cukup level kemudian katup air masuk ditutup dan mesin mulai membilas. Jika waktu bilas sudah habis, maka kontrol akan membuka katup buang untuk membuang air bilasan. Proses pengeringan akan dilakukan setelahnya dengan meutar tabung mesin cuci. Jika telah selesai maka mesin cuci akan berhenti secara otomatis dan ini menandakan bahwa proses pencucian telah selesai.


Terdapat beberapa perbedaan antara mesin cuci bukaan atas 2 tabung dan 1 tabung. Proses mencuci dan mengeringkan pada mesin cuci dengan 2 tabung dilakukan di dalam tabung yang berbeda. Proses pencucian pada jenis ini dilakukan baling-baling yang berputar di dasar tabung. Sedangkan pada mesin cuci 1 tabung, proses mencuci dan mengeringkan dilakukan di dalam tabung yang sama. Tabung ini juga ikut berputar saat proses pencucian.

Dalam hal penggunaan air, mesin cuci bukaan atas menggunakan air lebih banyak daripada mesin cuci bukaan depan. Hal ini karena air pada mesin cuci bukaan atas harus diisi sampai penuh. Sedangkan pada mesin bukaan depan, air akan dikeluarkan sedikit demi sedikit selama proses pencucian. Secara umum, daya yang dipakai pada mesin cuci bukaan atas atau bukaan depan hampir sama, yaitu sekitar 300 W. Namun, pada mesin cuci bukaan depan terdapat fasilitas tambahan untuk mencuci dengan air panas dan daya yang dibutuhkan untuk menggunakan fasilitas ini sekitar 2000 W.

Perbedaan yang paling dasar dari kedua jenis mesin cuci ini adalah teknologi yang dipakai. Mesin cuci bukaan atas berputar secara horizontal, menyebabkan air yang ada di dalamnya membentuk pusaran air yang menyebabkan pakaian saling melilit. Sebaliknya, mesin cuci bukaan depanberputar secara vertical menyerupai perputaran roda dan menyebabkan pakaian selalu jatuh ke bawah. Hasil pencucian mesin cuci bukaan depan juga lebih baik dari mesin cuci bukaan atas, karena teknologi yang digunakan menerapkan metode gaya gravitasi. Tingkat kekeringan yang dihasilkan mesin cuci jenis ini juga lebih baik, yaitu mencapai 95% sedangkan mesin cuci bukaan atas hanya menghasilkan 70% tingkat kekeringan.

Komponen-komponen mesin cuci serta kegunaannya:
1. Leveling Feet, berfungsi mengatur kedataran mesin agar tidak terjadi getaran atau vibrasi saat mesin beroperasi.
2. Motor, berfungsi untuk memutar agitator yang akan mencuci pakaian.
3. Agitator, bilah yang dapat bergerak memutar bolak bali, berfungsi untuk menciptakan pusaran air untuk mengucek pakaian.
4. Tabung atau drum, tempat pakaian kotor yang akan dicuci.
5. Lid Switch, berfungsi mengontrol tutup (lid) apakah dalam keadaan terbuka atau tertutup (bila tutup mesin cuci dalam keadaan terbuka maka mesin cuci tidak bias beroperasi), bisa juga berfungsi sebagai pengaman.
6. Control dan Monitor, merupakan otak mesin cuci. Berfungsi mengatur waktu cuci, waktu bilas, level air dan waktu pengeringan pada mesin cuci otomatis. Dengan alat ini mesin cuci akan bekerja otomatis mulai dari pakaian kotor masuk sampai kering.
7. Water inlet valve, berfungsi mengatur air yang masuk ke mesin cuci berdasarkan perintah alat kontrol.
8. Drain Hose, saluran buang untuk air hasil pencucian.


B. KESIMPULAN


Mesin cuci adalah salah satu bentuk kecil dari pengembangan kecerdasan buatan. Butuh waktu dan penelitian panjang untuk mendapatkan fungsi mesin cuci sesuai dengan keinginan pengguna seperti sekarang ini. Namun, tidak semua mesin cuci memiliki karakteristik yang sama. Keinginan manusia untuk selalu menginginkan kemudahan, memacu penciptaan mesin cuci dalam membantu pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Masih diperlukan lebih banyak waktu dan pengembangan lagi untuk memenuhi kepuasan manusia. Saat ini, mesin cuci yang beredar hanya memproses pencucian, pembilasan dan pengeringan. Teknologi terbaru yang ada pada mesin cuci di beberapa Negara maju adalah proses merapikan pakaian (menyetrika) dengan menggunakan uap panas. Namun tidak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti mesin cuci tidak hanya melakukan proses pencucian, pembilasan, pengeringan dan merapikan pakaian, tetapi juga melipat pakaian. 

Penemuan teknologi untuk memperkecil daya listrik yang dipakai mesin cuci juga diperlukan, karena di Negara kita sendiri pun pemasangan listrik untuk rumahan diatur dan dibatasi secara ketat. Sehingga masih banyak pihak yang belum dapat merasakan fasilitas mesin cuci. Selain harga yang cukup mahal dan tidak terjangkau oleh banyak kalangan.


C. SARAN


Banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan mesin cuci. Tidak hanya masalah jenis, teknologi yang digunakan tapi juga harga dan perawatannya. Berbeda dengan Negara maju seperti AS atau Eropa dimana pengguna mesin cuci adalah end user sendiri bukan seperti kita di Indonesia yang masih manja dengan menggunakan pembantu sehingga resiko kerusakan pemakaian juga harus benar-benar diperhitungkan, apalagi bila mesin cuci sudah tidak dalam masa garansi.

Fasilitas mengeringkan pakaian pada mesin cuci juga tidak terlalu berpengaruh besar karena Indonesia sendiri adalah Negara dengan cahaya matahari yang melimpah, faktor ini juga perlu dipertimbangkan. Namun, jika kesibukan menjadi alasan utama dalam penggunaan mesin cuci, itu sah-sah saja.


Terakhir, pilihan merk dan desain juga mempengaruhi pilihan anda dalam menentukan mesin cuci yang akan digunakan. Pengguna mesin front loading masih terbatas oleh segmen premium, merk yang beredar didominasi oleh merk Eropa atau Amerika seperti Electrolux, Domo, Frigidaire, La Germania dan Maytag. Di samping itu, ada merk Korea yang juga cukup kuat seperti LG dan Samsung. Sedangkan untuk merk Jepang hanya terbatas pada Sharp. Dan nilai lebihnya, Anda bisa memadukannya dengan desain interior seperti dapur dimana kehadiran mesin cuci front loading yang desainnya stylish pasti mengundang lirikan mata tamu ke arah benda ini.

Teknik Membongkar Pertahanan Virus Lokal Menggunakan Visual Basic


Pesatnya perkembangan virus lokal belakangan ini yang terkadang menginfeksi komputer, menuntut harus mulai berfikir mengambil bagian tentang bagaimana cara pembuatan pencegahnya. Hal ini diperlukan, karena virus lokal terkadang sulit dideteksi oleh beberapa antivirus terkemuka, kecuali oleh beberapa antivirus buatan lokal yang kemudian dipublikasikan sebagai antivirus yang mampu menangani satu atau beberapa jenis virus lokal. Hal ini bisa terjadi mungkin saja disebabkan karena virus lokal bekerja tidak sebagaimana virus non lokal pada umumnya, sehingga keluar dari standar pencarian virus, contohnya saja jarang sekali virus lokal yang menginfeksi file exe atau file com atau yang lainnya, sehingga sangat sulit dideteksi sebagai virus atau bukan, kecuali ketika virus tersebut telah dilaporkan dan terdeteksi oleh pembuat antivirus, baru virus tersebut dapat diatasi, lagi-lagi tercipta asumsi bahwa virus selangkah lebih maju dari antivirus. Salah satu penyebab dari sulitnya mendeteksi virus lokal ini, karena hampir tidak ada bedanya dengan file biasa, apalagi virus ini juga menggunakan bahasa lokal. Satu sisi mungkin bisa berbangga, karena beberapa nama virus lokal merupakan bahasa Indonesia, dan telah menjadi nama yang berada di database daftar virus internasional.
Kini saatnya mencoba membongkar pertahanan virus lokal secara manual, yang mungkin suatu saat teknik ini akan mampu menciptakan antivirus secara sederhana. Teknik membongkar pertahanan virus lokal menggunakan bahsa visual basic script dan teks edior mengacu pada target pengamanan beberapa bagian vital yang diinfeksi oleh virus, seperti registry, msconfig, sysedit, cmd, folder windows, system32 dan masih banyak lagi. Hal ini dimaksudkan bahwa dengan memahami teknik membongkar pertahahanan virus tentunya diharapkan mampu mencegah virus menginfeksi komputer lebih dini, hal ini sejalan dengan asumsi bahwa mencegah lebih baik dari mengobati.

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Padi Berbasis Web dengan Forward dan Backward Chaining

Sistem ini dibangun dengan menggunakan analisa agar penerapan teori ke dalam praktik program dapat sejalan, sehingga jika dicek secara manual atau programnya menghasilkan diagnosa dan perhitungan prosentase kemungkinan jenis penyakit yang tidak jauh beda. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman padi ini memberikan solusi berupa hasil diagnose dan prosentase kemungkinan jenis penyakit dengan metode forward chaining maupun info penyakit dengan metodebackward chaining.
Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut.
1. Analisa Hasil Konsultasi
Diambil contoh pada proses konsultasi, memilih gejala di antara gejala-gejala yang ditampilkan sebagai input:
  1. Gejala yang terpilih : anakan tumbuh tegak dan daun menguning sampai jingga dari pucuk ke pangkal.
  2. Langkah diagnosa :
           a. Mencari Jenis Penyakit yang memiliki gejala terpilih sesuai basis pengetahuan.
           b. Mencari jumlah gejala yang terpenuhi oleh gejala terpilih pada basis pengetahuan.
           c.  Mencari jumlah gejala yang harus terpenuhi pada basis pengetahuan.
           d.  Melakukan perhitugan prosen kemungkina hasil diagnosa.
   e. Melakukan perhitungan hasil prosentase kemungkinan hasil diagnosa terhadap    keseluruhan  kemungkina terdiagnosa.
Penyelesaian
1)      Mencari jenis penyakit yang memiliki gejala terpilih pada basis pengetahuan.
2)      Sistem menunjukkan diagnosa awal.
3)      Sistem menunjukkan hasil diagnosis.
2. Analisa Hasil Info Penyakit
Diambil contoh pada proses info penyakit, memilih jenis penyakit sebagai input :
1. Pilih penyakit
2. Langkah-langkah diagnosa
  a. Mencari gejala dari jenis penyakit terpilih dari gejala aturan yang ada.
  b. Mencari keterangan detail tentang penyakit terpilih.
Pada penelitian ini menerapkan 2 metode inferensi forward chaining dan backward chaining sehingga memudahkan proses diagnosa penyakit padi. Proses diagnose dapat berupa konsultasi yang dimulai dari menanyakan gejala-gejala pada tanaman padi, dan  yang kedua proses diagnosa dapat dengan memilih daftar penyakit sehingga akan memunculkan informasi tentang penyebab dan langkah-langkah penanganan penyakit tersebut.

Aplikasi Kecerdasan Buatan di Laboratorium Minyak Bumi

Ada banyak jenis kecerdasan buatan, setidaknya ada lima jenis kecerdasan buatan yang sering kita temui, yaitu : Jaringan Syaraf Buatan (Artificial Neural Networks), Dalam industri minyak bumi AI ini dapat digunakan untuk membuat pola waktu, misal produksi suatu sumur minyak pada waktu tertentu. Logika Fuzzy (Fuzzy Logics), Logika ini untuk menentukan nilai diantara dua keadaan biner (1 dan 0). Logika inilah yang bisa dipakai untuk identifikasi suatu minyak bumi sama (1) atau tidak (0) yang akan dibahas lebih lanjut. Algoritma Genetik (Genetic Algorithms), Algoritma Genetik biasanya digunakan dibidang kedokteran, misal untuk menganalisis DNA. Robotika (Robotics), AI ini banyak digunakan di pabrik. Biasanya dibuat untuk melakukan kegiatan otomatisasi, misal dalam PLC (Programmable Logic Control). Permainan Komputer (Games), AI jenis ini yang paling disukai oleh anak-anak bahkan remaja, misal untuk memainkan game Age of Mythology atau Counter Strike.
Dari contoh-contoh diatas, yang akan dibahas kali ini adalah Logika Fuzzy, yaitu untuk menentukan apakah suatu minyak bumi sama atau tidak berdasarkan hasil analisis spektrum minyak bumi menggunakan Spektrofotometer FTIR (Fourier Transform Infra Red) yang dilakukan di Laboratorium Molekuler LEMIGAS, Jakarta selama bulan Januari – Februari 2006 yang lalu. 
1. Spektrofotometer FTIR
Pengolahan data secara digital menggunakan komputer sudah dilakukan sejak tahun 1960. Dengan adanya revolusi teknologi komputer saat ini sudah mampu melakukan pengambilan keputusan seperti manusia (human-like decisions). Pada dasarnya mesin komputer hanya mengenal bahasa biner untuk mengambil keputusan, seperti “ada (1)” dan “tidak ada (0)”, hidup dan mati, betul dan salah, sama dan beda, dan lain-lain. Ketika dihadapkan pada kondisi yang memerlukan pertimbangan subjektif yang tidak pasti, seperti “agak mirip” atau “sedikit berbeda” mesin sudah tidak dapat melakukan pengambilan keputusan lagi. Untuk itu perlu dilakukan transformasi terlebih dahulu melalui suatu metoda khusus yang disebut kecerdasan buatan (artificial intellegence).
Cara kerja kecerdasan buatan pada dasarnya meniru cara kerja syaraf manusia dalam mengambil keputusan dimana didalamnya terdapat beberapa pertimbangan subjektif berdasarkan kriteria, seperti seberapa mirip suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya atau berapa perbedaan yang diperbolehkan untuk menentukan bahwa suatu minyak bumi sama atau berbeda.
Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat suatu kecerdasan buatan dapat menggunakan bahasa pemrograman atau lembar kerja (spreadsheet) seperti Lotus, Microsoft Excel, C++, Basic, dBase, Microsoft Access, Microsoft Visual Basic, Delphi dan lain-lain. Pada percobaan yang dilakukan, metoda yang akan digunakan adalah menggunakan Logika Fuzzy pada Microsoft Visual Basic 6.
 2. Statistika
Untuk membandingkan kemiripan identitas suatu minyak bumi secara digital perlu dilakukan perhitungan secara statistika. Dalam metoda yang dipakai untuk mengidentifikasi kemiripan suatu minyak bumi secara digital adalah dengan melihat presisi atau simpangan bakunya. Simpangan baku inilah yang menjadi variabel bebas untuk dijadikan kriteria kemiripan suatu minyak bumi.
Presisi adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan kecocokan hasil dari pengujian / pengukuran dari suatu sampel yang diuji/diukur. Salah satu cara menentukan presisi adalah dengan jalan menghitung harga simpangan baku. Dalam analisis sidik jari minyak bumi, ukuran kesamaan suatu minyak bumi menggunakan simpangan baku relatif (Relative Standard Deviation, RSD).
Pada percobaan yang dilakukan saat identifikasi sidik jari minyak bumi, perhitungan presisi digunakan ketika menentukan batasan atau kriteria kemiripan rasio hasil normalisasi serapan spektrum infra merah minyak bumi contoh terhadap terhadap rasio hasil normalisasi serapan spektrum infra merah minyak bumi pembanding. Batasan presisi ini dijadikan kriteria pertama ( K1 ) berupa variabel bebas sehingga operator bisa memilih sendiri batasan kemiripan minyak bumi.
 3. Metoda Identifikasi Spektrum Infra Merah
Bila diamati sekilas, spektrum minyak bumi tampak mirip antara satu dengan yang lainnya. Hal ini terjadi karena yang terukur oleh spektrofotometer infra merah adalah gugus-gugus CH3, CH2, dan gugus aromat yang memang selalu ada dalam setiap minyak bumi. Jika diamati lebih cermat akan tampak perbedaan, yaitu intensitas absorbsi gugus-gugus dari setiap minyak bumi akan berbeda. Perbedaan ini kemudian menjadi dasar untuk dipakai sebagai pembeda suatu spektrum dengan spektrum lainnya.
Konsep dasar dari pengenalan pola atau pattern recognition adalah membandingkan sifat-sifat spesifik suatu contoh terhadap sifat-sifat spesifik yang kemungkinan terdapat juga dalam pembanding. Ada dua metoda untuk membandingkan spektum infra merah senyawa hidrokarbon, yaitu :
a. Metoda manual atau tumpang tindih (overlay method)
Identifikasi spektrum menggunakan metoda overlay. Metoda ini dilakukan dengan cara menumpukkan hasil cetak spektrum infra merah kemudian menumpukkan dua atau lebih hasil cetak tersebut diatas meja kaca yang diberi lampu. Dari tumpukan hasil cetak spektrum infra merah tersebut kemudian dicari kecocokan spektrum contoh terhadap spektrum minyak bumi pembanding. Metoda ini memiliki kelemahan yaitu pada cara pengamatan spektrum dan menentukan batasan kemiripannya, karena penentuan kesamaan suatu spektrum cara tersebut sangat subjektif, artinya pemahaman sama atau tidak dari tiap orang akan berbeda.
b. Metoda perbandingan data analisis
Metoda ini relatif lebih teliti dibandingkan metoda tumpang tindih (overlay method), karena yang dibandingkan adalah data atau angka hasil pembacaan alat spektrofotometer.
Pada pengenalan pola minyak bumi, sifat spesifik yang dibandingkan adalah spektrum serapan infra merah pada bilangan gelombang tertentu dengan menggunakan Spektrofotometer FTIR. Metoda pengenalan pola cara tersebut digunakan karena gugus-gugus dalam hidrokarbon bila diberi energi dari sinar infra merah akan memberikan spektrum pada bilangan gelombang yang spesifik. Spektrum infra merah tersebut akan menggambarkan keberadaan gugus metil, metilena dan aromat yang selalu ada dalam minyak bumi.
Analisis menggunakan Spektrofotometer FTIR digunakan karena kecepatan analisisnya jauh lebih cepat dibandingkan metoda dispersi, yaitu lima detik. Sedangkan jika menggunakan spektrofotometer infra merah dispersi waktu yang dibutuhkan sekitar 10 – 15 menit. Selain itu kelebihan utamanya adalah karena ketelitian Spektrofotometer FTIR lebih tinggi dibandingkan dispersi.
Berbagai pita absorbsi dapat digunakan untuk tujuan identifikasi. Dari hasil pengamatan spektrum infra merah minyak bumi yang dianalisis dipilih sepuluh pita absorbsi kunci yang masih signifikan11), yaitu pada bilangan gelombang identifikasi 720, 747, 810, 874, 1034, 1168, 1309, 1375, 1456 dan 1600 cm-1. Spektrum infra merah dari bilangan gelombang tersebut diatas kemudian diukur.
Untuk membandingkan dua angka maka digunakan perhitungan selisih dari kedua angka tersebut. Pada dasarnya dua angka dikatakan mempunya nilai yang sama jika selisih kedua angka tersebut adalah nol. Tetapi karena angka-angka tersebut merupakan hasil dari pengukuran, maka walaupun kedua angka tersebut berasal dari contoh yang sama maka angka-angka hasil pengukuran tersebut tidak akan tepat sama. Ketidaksamaan ini berasal dari keterulangan (repeatability) dari setiap pengukuran serta karena adanya perubahan sifat-sifat contoh oleh pengaruh pelapukan (weathering).
Besarnya nilai keterulangan ini digunakan sebagai kriteria untuk menentukan apakah kedua deret angka tersebut mempunyai nilai yang sama, yaitu kriteria simpangan baku ( K1 ).
Hasil pembandingan angka-angka dalam satu deret angka identitas kemudian dijumlahkan. Bila nilai penjumlahan tersebut sama dengan banyaknya angka yang dibandingkan atau dengan kata lain banyaknya puncak absorbsi infra merah yang dibandingkan, maka dua deret angka tersebut mempunyai nilai yang sama. Dalam hal tertentu, terutama karena faktor pelapukan minyak bumi, satu atau dua puncak absorbsi infra merah akan mengalami pengurangan cukup banyak, sehingga yang mempunyai nilai yang sama dengan puncak-puncak serapan dari minyak bumi pembanding tidak lagi sebanyak jumlah puncak semula. Untuk itu maka nilai penjumlahan harga-harga NP dapat dipilih sebanyak 100% seluruhnya atau lebih kecil. Dengan memilih nilai penjumlahan NP ini dapat dilihat minyak-minyak pembanding yang sama (match) dengan contoh.
4. Pengamatan
Berikut adalah data hasil pemeriksaan yang dilakukan dan sudah dinormalisasikan. Sebuah Tabel terdiri dari hasil pembacaan spektrum infra merah minyak bumi pembanding dan minyak bumi “X” yang tidak diketahui. Luas area spektrum infra merah minyak bumi pembanding dan contoh Data hasil normalisasi contoh kemudian dibandingkan terhadap hasil normalisasi minyak bumi pembanding pada tabel diatas dengan kriteria ( K1 ) yaitu nilai simpangan baku relatif (RSD ; Relative Standard Deviation) = 5%. Semakin kecil kriteria K1 yang ditentukan maka pencocokan akan semakin akurat.
 5. Interpretasi
Kriteria suatu rasio absorbsi serapan infra merah pada bilangan gelombang tertentu dinyatakan sama jika nilai RSD <= 5%. Jika nilai RSD 5% maka diberi notasi 0. Dengan demikian akan diperoleh data yang terdapat pada tabel nilai pembanding.
6. Tabel nilai pembanding (NP)
Sampai disini minyak bumi belum dapat disimpulkan kesamaan atau kemiripannya, karena masih harus memenuhi variabel K2, yaitu kriteria jumlah hasil normalisasi serapan pada bilangan gelombang kunci. Untuk dapat menentukan hal tersebut maka hasil pencocokan rasio serapan pada setiap bilangan gelombang kunci kemudian dijumlahkan. Jika jumlah nilai pembanding lebih besar atau sama dengan kriteria kecocokan nilai pembanding yang ditentukan pada K2 maka minyak bumi tersebut dinyatakan cocok atau sama. Kriteria besarnya simpangan baku relatif ( K1 ) dan jumlah kecocokan nilai pembanding ( K2 ) dapat dirubah, karena merupakan variabel bebas.
Perubahan fisik yang mungkin terjadi pada minyak bumi adalah karena pelapukan (weathering).
7. OilSniffer v1.00 (betha)
Meskipun dengan menggunakan metoda spektrofotometer infra merah (FTIR) ini sudah dapat diketahui jenis minyak bumi contoh, tetapi hasilnya belum merupakan kesimpulan mutlak, karena masih harus di counter dengan metoda lainnya, seperti kromatografi gas, spektrofometer massa, spektrofotometer serapan atom, spektroflorometer. Untuk itu agar hasilnya lebih akurat ada baiknya semua metoda tersebut dilakukan.