Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menjumpai alat-alat yang menerapkan teori kecerdasan buatan dalam pengoperasiannya, diantaranya TV tuner, mesin cuci otomatis, robot, mainan anak-anak, sistem permesinan pada mobil, alat kontrol proses di industri (industri makanan, industri perminyakan, industri tekstil, dan sebagainya. Untuk menjalankan fungsinya, alat-alat ini ditanamkan chip atau mikrokomputer yang telah diprogram sesuai kebutuhan.
Dikatakan sebagai mikrokomputer bukan ditentukan oleh ukuran fisik, tetapi lebih ditekankan pada banyaknya fungsi yang mampu dilakukan dan kecepatan memproses data serta kapasitas memori yang dimilikinya.
Semua mikroprosesor (jantung dari computer) mempunyai dua tipe siklus mesin, yaitu:
1. Siklus membaca
Selama siklus membaca, CPU membaca sebuah lokasi memori (RAM), lalu menempatkan alamat lokasi memori tersebut pada bus alamat. Setelah alamat diterima, memori menempatkan data yang tersimpan padanya ke bus data. Setelah itu, CPU akan menggerendel (latch) informasi tersebut pada akhir siklus.
2. Siklus menulis
Selama siklus menulis, CPU menulis data lokasi memori. Alamat ditempatkan pada jalur bus alamat dan pada saat yang hamper bersamaan, data ditempatkan pada jalur bus data lalu RAM menggerendel informasi tersebut pada akhir siklus.
Sebuah atau beberapa buah jalur kontrol akan memberitahu memori, chip I/O dan peripheral jika siklus membaca dan menulis telah selesai dan data telah digerendel.
A. SEJARAH MESIN CUCI
Untuk mencegah sengatan listrik, stator dan rator mesin dibungkus dan dilengkapi kipas untuk mencegah panas.
Dari perspektif kepuasan konsumen, mesin yang akan mencuci pakaian tanpa merobek-robek perlu dikembangkan. Ini berarti mesin harus dioperasikan dengan kecepatan yang berbeda. Untuk mengatasi masalah tersebut , jatuhnya air ke pakaian pada mesin cuci melalui agitasi perlu dikembangkan
1. Mesin cuci yang pengisiannya dari depan (front loading), biasanya proses pencucian pada mesin cuci ini sudah otomatis, mulai dari tahap pencucian sampai pengeringan.
2. Mesin cuci yang pengisiannya dari atas (top loading), proses pencucian pada mesin cuci ini ada yang sudah otomatis dan ada juga yang tidak. Untuk mesin cuci ini terbagi lagi atas 2 tabung dan 1 tabung. Perbedaan ini bukan hanya terletak pada bukaan (tempat pengisian pakaian) tetapi juga perbedaan dalam hal penggunaan air, listrik, teknologi dan hasil pencucian.
Setelah katup bilas ditutup dan katup air masuk dibuka, air masuk ke dalam tabung sampai cukup level kemudian katup air masuk ditutup dan mesin mulai membilas. Jika waktu bilas sudah habis, maka kontrol akan membuka katup buang untuk membuang air bilasan. Proses pengeringan akan dilakukan setelahnya dengan meutar tabung mesin cuci. Jika telah selesai maka mesin cuci akan berhenti secara otomatis dan ini menandakan bahwa proses pencucian telah selesai.
1. Leveling Feet, berfungsi mengatur kedataran mesin agar tidak terjadi getaran atau vibrasi saat mesin beroperasi.
2. Motor, berfungsi untuk memutar agitator yang akan mencuci pakaian.
3. Agitator, bilah yang dapat bergerak memutar bolak bali, berfungsi untuk menciptakan pusaran air untuk mengucek pakaian.
4. Tabung atau drum, tempat pakaian kotor yang akan dicuci.
5. Lid Switch, berfungsi mengontrol tutup (lid) apakah dalam keadaan terbuka atau tertutup (bila tutup mesin cuci dalam keadaan terbuka maka mesin cuci tidak bias beroperasi), bisa juga berfungsi sebagai pengaman.
6. Control dan Monitor, merupakan otak mesin cuci. Berfungsi mengatur waktu cuci, waktu bilas, level air dan waktu pengeringan pada mesin cuci otomatis. Dengan alat ini mesin cuci akan bekerja otomatis mulai dari pakaian kotor masuk sampai kering.
7. Water inlet valve, berfungsi mengatur air yang masuk ke mesin cuci berdasarkan perintah alat kontrol.
8. Drain Hose, saluran buang untuk air hasil pencucian.
B. KESIMPULAN
Mesin cuci adalah salah satu bentuk kecil dari pengembangan kecerdasan buatan. Butuh waktu dan penelitian panjang untuk mendapatkan fungsi mesin cuci sesuai dengan keinginan pengguna seperti sekarang ini. Namun, tidak semua mesin cuci memiliki karakteristik yang sama. Keinginan manusia untuk selalu menginginkan kemudahan, memacu penciptaan mesin cuci dalam membantu pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Masih diperlukan lebih banyak waktu dan pengembangan lagi untuk memenuhi kepuasan manusia. Saat ini, mesin cuci yang beredar hanya memproses pencucian, pembilasan dan pengeringan. Teknologi terbaru yang ada pada mesin cuci di beberapa Negara maju adalah proses merapikan pakaian (menyetrika) dengan menggunakan uap panas. Namun tidak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti mesin cuci tidak hanya melakukan proses pencucian, pembilasan, pengeringan dan merapikan pakaian, tetapi juga melipat pakaian.
Penemuan teknologi untuk memperkecil daya listrik yang dipakai mesin cuci juga diperlukan, karena di Negara kita sendiri pun pemasangan listrik untuk rumahan diatur dan dibatasi secara ketat. Sehingga masih banyak pihak yang belum dapat merasakan fasilitas mesin cuci. Selain harga yang cukup mahal dan tidak terjangkau oleh banyak kalangan.
C. SARAN
Banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan mesin cuci. Tidak hanya masalah jenis, teknologi yang digunakan tapi juga harga dan perawatannya. Berbeda dengan Negara maju seperti AS atau Eropa dimana pengguna mesin cuci adalah end user sendiri bukan seperti kita di Indonesia yang masih manja dengan menggunakan pembantu sehingga resiko kerusakan pemakaian juga harus benar-benar diperhitungkan, apalagi bila mesin cuci sudah tidak dalam masa garansi.
Fasilitas mengeringkan pakaian pada mesin cuci juga tidak terlalu berpengaruh besar karena Indonesia sendiri adalah Negara dengan cahaya matahari yang melimpah, faktor ini juga perlu dipertimbangkan. Namun, jika kesibukan menjadi alasan utama dalam penggunaan mesin cuci, itu sah-sah saja.