Keamanan Data Di Internet


 KEAMANAN DATA DI INTERNET
Anda pernah menggunakan aplikasi pengolah dokumen secara daring milik Google melalui Google Drive? Atau berbagi data melalui aplikasi Dropbox?
Dua contoh tersebut merupakan tren baru dalam pertukaran dan pengolahan data melalui internet. Selain mempercepat pertukaran data, juga membantu efisiensi pekerjaan karena berbagai data dapat diolah di mana saja, selama tersedia jaringan internet.
Tetapi menyimpan data di internet, juga mengundang bahaya. Bayangkan jika data penting perusahaan dibobol oleh pihak tak bertanggung jawab, dampaknya bisa sangat serius. Beberapa data penting, harus disimpan sedemikian rupa hingga terlindung dari ancaman pembobolan.
Jika Anda memanfaatkan layanan seperti Google Drive untuk kepentingan pekerjaan, kiat dari blog Entrepreneur.com mungkin bisa membantu. Kiat ini disusun berdasarkan infografik yang dibuat oleh Symantec.com, salah satu perusahaan keamanan di internet terkemuka.
Infografik di bawah ini menjelaskan bagaimana praktek berbagi-pakai data melalui internet. Misalnya, antara perusahaan Anda sebagai pemilik data, klien Anda, dan pihak penyedia layanan penyimpanan, bisa memiliki akses terhadap sebuah data. Tingkat aksesibilitasnya tentu harus diatur agar tidak terjadi kebocoran data.
Ancaman kebocoran informasi tidak saja datang dari pihak ketiga yang berniat jahat, tetapi bisa saja dari pihak penyedia layanan, atau pesaing bisnis Anda. Karyawan perusahaan yang sudah tidak lagi bekerja, dan pernah memiliki akses terhadap data perusahaan, juga berpotensi menjadi penyebab kebocoran informasi.

Berikut adalah kiat yang disarankan Entrepreneur.com terhadap data yang disimpan di internet untuk kepentingan bisnis:
1. Lindungi data Anda seaman mungkin
Ibarat menyimpan barang berharga di rumah, Anda harus menggunakan alat pengaman ekstra untuk melindungi tempat penyimpanan Anda, jauh lebih aman daripada terhadap lemari makan Anda. Batasi siapa saja yang bisa mengakses tempat tersebut, dan bagaimana teknis pengamanannya. 
Lebih mudah jika menggunakan layanan pihak ketiga untuk menanyakan bagaimana mereka mengelola sistem keamanan data yang kita titipkan kepada mereka.
2. Pilah penyimpanan informasi perusahaan dengan informasi pribadi
Saat ini semakin banyak perlengkapan pribadi yang digunakan untuk bekerja. Laptop, sudah menjadi barang yang lumrah dimiliki sehingga perusahaan seringkali tidak lagi menyediakan perlengkapan khusus di kantor. Ini artinya, perlengkapan pribadi akan digunakan untuk mengakses data-data milik perusahaan. Apa yang terjadi jika laptop salah satu karyawan itu dicuri?
Dengan memilah data pribadi dari data perusahaan, akan membatasi akses terhadap data-data perusahaan yang penting. Pihak pengelola informasi di perusahaan harus memiliki otoritas yang jelas untuk mencabut akses ke penyimpanan data perusahaan, jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
3. Pastikan memiliki cadangan data yang aman
Meskipun menyimpan data di internet, demi keamanan pastikan untuk memiliki data cadangan yang memiliki akses terbatas. Paling mudah adalah membuat cadangan penyimpanan data yang terpisah, sehingga jika terjadi sesuatu hal pada penyimpanan data di internet, tidak akan melumpuhkan pekerjaan.


1 Response
  1. haryadi.182 Says:

    kita juga punya nih artikel mengenai 'Keamanan Data', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1015/1/11106695.pdf
    terimakasih